militer australia

Maret 23, 2008

Pada tahun 1950-an dan 1960-an, Australia menganut konsep pertahanan yang disebut Forward Defence, yaitu menempatkan pasukan di luar negaranya seperti di Korea Selatan, Vietnam, Semenanjung Malaysia dan Serawak di Malaysia Timur sebagai kerjasama pertahanan dengan Inggris dan Amerika Serikat. Dalam Perang Vietnam, Australia mengerahkan lebih dari 6.000 pasukannya. Resimen Kavaleri-3 menggunakan Armour Personal Carrier M113A1 yang dimodifikasi dengan memasang kubah (turret) senapan mesin Browning kaliber 7,62mm ganda dari kendaraan lapis baja V-100 Commando seperti yang digunakan di Timor Timur sekarang ini. M-113A1 lainnya dipasang kubah panser VF.601 Saladin dengan kanon kaliber 76mm, sedangkan tank yang digunakan ialah Centurion Mk.3 seberat 30 ton. Skadron-35/Composite RAAF (Royal Australian Air Force) yang berpangkalan di Townville dan Skadron-9/Helikopter di Amberly, Queenland, masing-masing menempatkan helikopter UH-1H Iroquois dan pesawat Caribou di Vung Tau, Vietnam, selama tujuh setengah tahun. Pesawat Caribou dengan nama panggilan Wallaby itu dikenal dengan julukan Wallaby Airlines. Delapan helikopter UH-1H dari Skadron-5/Helikopter yang berpangkalan di Canberra pernah bergabung dengan pasukan Multinasional di El Gorah, Sinai di Mesir.

Dalam kebijaksanaan Defence of Australia tahun 1987 sejumlah konsep baru tentang pertahanan bermunculan. Diantaranya yang terpenting ialah konsep Defence in Depth yang menggunakan Self Reliance sebagai dasar utamanya. Bentuk kerjasama pertahanan dengan Malaysia dan Singapura diwujudkan dalam penempatan unsur pesawat tempur F-18A Hornet dari Skadron-3 dan Skadron-77 yang berpangkalan di Williamtown, New South Wales, ke pangkalan udara Butterworth, Penang, Malaysia.

Pesawat Hornet yang didatangkan secara bergelombang dari tahun 1986 sampai 1989 adalah untuk menggantikan pesawat buru sergap segala cuaca Mirage IIIQ yang selama lebih dari 20 tahun menjadi tulang punggung RAAF. Seratus pesawat single-seat trainer jenis ini dibuat dibawah lisensi di Australia. Pada tahun 1986, enam penerbang RAAF mengikuti pendidikan Hornet di Angkatan Laut AS. Mereka menjadi cikal bakal instruktur dalam konversi pada pesawat Hornet yang diawali dengan pembentukan Skadron-3.

Skadron-75 Hornet ditempatkan di pangkalan udara Tindal, Australia Utara, sedangkan Skadron-3 dan Skadron-77 masing-masing ditempatkan di Williamtown. Tiga skadron Hornet itu seluruhnya berkekuatan 75 pesawat. Hornet dipersenjatai dengan peluru kendali udara-ke-udara jarak pendek AIM-9 Sidewinder dan AIM-7 Sparrow jarak jauh, kanon 20mm, bom konvensional dan peluru kendali anti kapal dengan sistem kendali laser AGM-84A Harpoon berhulu ledak 910 kg.

Keampuhan Harpoon telah terbukti, ketika pesawat A-6E Intruder Skadron Serbu VA.85 AL-AS yang berpangkalan di kapal induk USS Saratoga, menengelamkan kapal AL Libya kelas Nanuchka II, berbobot mati 780 ton dari jarak 30 mil di Teluk Sidra, bulan Februari 1987.

Dalam pengkajian strategi tahun 1993, ditegaskan bahwa AB Australia harus mampu melaksanakan operasi secara mandiri dan harus mampu menangkal jangkauan senjata musuh dengan memanfaatkan geografi Australia. Pertahanan Australia berorientasi pada kemampuan. Bukan pada ancaman. Secara realistik tidak ada satu negarapun yang bermaksud menyerang Australia, tetapi dalam dunia modern ancaman dapat berkembang lebih cepat ketimbang kemampuan militer.

Dilihat dari segi geografis, Australia sangat mudah diserang dari arah utara. Dengan demikian AB Australia harus selalu siap dalam menyelenggarakan pertahanannya di belahan utara benuanya. Mengingat bahwa Australia hanya memiliki sejumlah kecil penduduk, maka dasar pertahannya tidak bertumpu pada jumlah kekuatan militer yang besar, tetapi pada teknologi tinggi. Ujung tombak pertahanan itu berupa surveillance yang dapat diumpamakan sebagai patroli team kecil pasukan infantri untuk melakukan pengamanan dan memberikan informasi bagi pasukan induknya.

Dalam tubuh pertahanan Australia terdapat dua unsur utama yang menyangkut surveilance. Pertama ialah pengamatan ancaman terhadap Australia lewat laut maupun udara yang harus diketahui pada jarak sejauh-jauhnya sehingga dapat memberikan waktu peringatan dini yang cukup panjang, dan yang kedua ialah memanfaatkan teknologi. Tulang punggung surveillance RAAF terhadap pantai di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia sepanjang 20.000 km, berupa dua Skadron P-3C Orion yang berpangkalan di Eidenburgh, Australia Selatan, masing-masing Skadron-10 dan Skadron-11/Intai Maritim.

Dalam rangka Project Air 5276, Orion mengalami peningkatan dalam avionics maupun mission system. Untuk mencari kapal selam, Orion dilengkapi dengan Barra sonobouy hasil rancangan Australia dan sonar processor buatan Inggris. Senjata yang digunakan ialah depth charge, torpedo dan Harpoon. Dua Orion ditempatkan secara tetap di pangkalan udara Butterworth, Malaysia, dan diatur dengan cara bergilir untuk melakukan surveillance di Samudera Hindia Timur sampai Samudera Pasifik Barat Daya, dalam rangka kerjasama pertahanan dengan Malaysia dan Singapura.

 

Data Kekuatan Militer Negara di Kawasan Asia

Armed Forces of the World
    Land Tot Tot   Act Mil Bud   Air            
Country Rnk Power Qual Pop GDP Men Bud Man AFV Cmbt Ldrs Eqp Exp Spt Mob Trad
East Asian Nations
China 1 827 32 1300 $800 2100 $40000 $19 14500 3300 6 5 5 6 4 6
Korea, South 2 289 31 47.4 $450 680 $13000 $19 5600 650 6 5 6 5 4 5
Korea, North 3 274 20 24 $15 1000 $1200 $1 5500 600 6 4 3 4 5 4
Taiwan 4 155 41 22.2 $320 350 $18000 $51 3200 520 6 6 6 6 5 5
Japan 5 150 73 127 $4600 240 $47000 $196 2100 380 6 8 6 8 8 7
Vietnam 6 150 23 81 $32 480 $1400 $3 2800 200 6 4 6 4 3 6
Indonesia 7 56 16 212 $165 290 $1200 $4 840 120 5 3 6 4 3 5
Thailand 8 45 12 62 $130 300 $2400 $8 1600 150 5 3 5 2 3 3
Australia 9 33 54 19.1 $400 50 $7200 $144 640 140 6 7 7 6 4 7
Singapore 10 26 33 3.7 $100 60 $4800 $80 1400 170 6 6 6 4 3 3
Philippines 11 25 19 78 $85 110 $1600 $15 480 135 6 4 6 3 2 4
Malaysia 12 23 25 22 $90 98 $3000 $31 450 70 6 5 5 3 3 4
Cambodia 13 16 12 11.5 $3.3 110 $600 $5 260 22 5 3 5 3 1 4
New Zealand 14 4 39 4 $55 9 $1400 $156 80 36 6 6 6 5 3 6
Laos 15 3 6 5.5 $1.6 28 $20 $1 120 12 5 2 5 2 1 2
Mongolia 16 2 10 2.8 $1.1 9 $20 $2 1400 20 5 3 5 1 2 3
Brunei 17 1 19 0.34 $6 6 $380 $66 55 5 5 6 4 1 1 1
Papua-New Guinea 18 1 13 5 $4.8 4 $55 $12 0 0 5 4 5 2 1 1
Fiji 19 0 12 0.8 $1.4 3 $32 $9 0 0 6 4 5 1 1 1